Kamis, 18 Desember 2014

kasus dan solusi yang dijumpai pada siswa


contoh-contoh masalah belajar internal dan eksternal pada pelajar ?
A.    Faktor internal adalah masalah yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, seperti :
·         Kesehatan
·         Faktor kemampuan intelektual
·         Rasa aman
·         Faktor afektif seperti perasaan dan percaya diri.
·         Motivasi
·         Kematangan untuk belajar
·         Usia
·         Jenis kelamin
·         Latar belakang masalah
·         Kebiasaan belajar
·         Kemampuan mengingat, dan
·         Kemampuan pengindraan : melihat,mendengar,atau merasakan
Contoh masalah belajar internal pada pelajar yaitu :
1.      Masalah   :  kemampuan indra untuk menangkap rangsangan.
Penyebab : seorang siswa yang awalnya mempunyai prestasi yang bagus dan merupakan juara kelas, tetapi akhir-akhir ini prestasinya sangat menurun. Peringkat yang awalnya rangking 5 drastis turun menjadi 20 besar di kelas. Hal ini membuat siswa tersebut menjadi drop dan malas belajar. Serta tertekan batin dan membuat rasa percaya dirinya menurun.  Hasil ulangannya selalu buruk jika soal-soal  ulangan ditulis di papan tulis. Namun ketika ujian sumatif, hasil ualangan siswa ini tidak begitu buruk. Ia mampu menjawab soalnya. Karena soal-soal ulangan dicetak dan dibagikan langsung dengan siswa-siswa.  Lalu seorang guru menyimpulkan masalah yang dihadapi siswa tersebut dari kasus yang dialaminya, yaitu kemampuan indra untuk menangkap rangsangan. Siswa tersebut tampaknya mengalami kesulitan dengan penglihatan. Hal ini terbukti dari perbedaan nilai yang didapati siswa tersebut yaitu soal yang ditulis dipapan tulis dengan soal ujian yang dibagikan k semua siswa. Dengan pemahaman diatas maka dapat dikemukakan bahwa masalah-masalah belajar internal dapat bersifat biologis dan psikologis. Masalah yang bersifat biologis artinya menyangkut masalah yang bersifat kejasmanian, seperti kesehatan, cacat badan, kurang makan dan sebagainya.
Sementara hal yang bersifat psikologis  adalah masalah yang bersifat perhatian, minat, IQ, konstelasi psikis yang terwujud emosi dan gangguan psikis.
Solusi :  seorang guru patut memberitahukan permasalahan siswa terhadap orang tua. Agar orang tua dapat membantu siswa tersebut, contohnya dapat memeriksakan kesehatan mata siswa ke rumah sakit, atau dapat membuat vitamin / obat alami yang dapat menyembuhi mata dan dapat memenuhi nutrisi / vitamin siswa.
Sedangkan peran guru yaitu tidak membiarkan siswa itu duduk dibelakang maka siswa itu diharuskan duduk didepan atau duduk tidak jauh dari papan tulis. Agar ia dapat mengikuti proses belajar dan mengajar seperti siswa-siswa yang lain. Jika dalam proses pelaksanaan ujian guru dapat memberikan soal secara langsung kepada masing-masing siswa. Agar ujian lebih efektif. Dan tidak lupa seorang guru memberi motivasi lebih terhadap siswa itu tentang peringkat yang didapatnya. Guna untuk membangkitkan semangatnya dan agar tidak timbul sifat malas dalam dirinya serta memberikan perhatian yang lebih terhadap siswa itu.

2.      Masalah : siswa yang mengalami gangguan dengan ingatannya atau siswa yang sering lupa dengan materi-materi pelajaran.
Penyebab : malas, terlampau banyak bermain, dan kurangnya perhatian.
Solusi : seorang guru harus dapat membuat kontrak belajar kepada siswa. Agar adanya persetujuan kedua belah pihak. Maka akan lebih sulit untuk siswa melanggarnya. Misalnya, mengadakan kuis setiap awal pembelajaran dan akhir pembelajaran. Kontrak ini berguna untuk membuat siswa lebih aktif belajar dan bersemangat dalam memperoleh nilai. Jadi ketika materi pembelajaran sudah habis dan keesokan paginya harus diadakan kuis untuk mengetahui seberapa paham siswa tersebut dalam materi ini dan seberapa berhasilnya guru tersebut dalam mengajar siswa. Sedangkan jika siswa yang tidak mampu menjawab kuis itu akan di berikan sanksi.
Dengan demikian, siswa akan terus menerus belajar. Sehingga dapat melatih daya ingatan dan pikiran siswa. Bahkan siswa akan terbiasa untuk belajar dan melakukan kegiatan itu.dan efeknya akan terlihat pada ujian nantik. Karna siswa hanya mengulang sedikit saja.


B.     Faktor  eksternal adalah masalah-masalah yang timbul dari luar diri siswa sendiri atau faktor – factor eksternal yang menyebabkan ketidak beresan siswa dalam belajar. Factor yang datang dari luar diri siswa yaitu :
·         Kebersihan rumah
·         Udara yang panas
·         Ruang belajar yang tidak memadai
·         Alat – alat pelajaran yang tidak memadai
·         Lingkungan sosial maupun lingkungan alamiah, dan
·         Kualitas proses belajar mengajar.
Contoh masalah belajar eksternal pada pelajar, yaitu :
1.      Masalah : siswa yang mempunyai rasa takut
Penyebab : seorang siswa kelas III SD belum dapat membaca dengan lancar. Setiap pelajaran membaca, ia menjadi ketakutan karena setiap membuka mulut, ia ditertawakan oleh teman –temannya. Akibatnya siswa itu selalu ketinggalan dari temannya. Sementara dirumah, siswa itu selalu dimarahi karena didalam membaca ia dikalahkan oleh adiknya yang berusia dibawahnya satu tahun. Pada kasus ini lebih menekankan pada pengaruh lingkungan. Ketinggalan siswa ini disebabkan karena “rasa takut” dan tertekan yang ditimbulkan oleh sikap lingkungan yang tidak mendorong siswa untuk belajar.
Solusi : anak yang masih dalam proses belajar masih memiliki emosional yang labil. Ia masih membutuhkan dorongan dari banyak pihak. Maka seorang pendidik seharusnya lebih memberi motivasi kepada sianak untuk terus menerus belajar. Dapat memberikan kelas khusus kepada siswa itu. Agar ia lebih pandai dalam membaca, dan ia akan lebih leluasa membuka mulut dan lebih bebas dalam bertanya kepada gurunya. Jadi, ketika siswa tersebut sudah pandai dan lancar dalam membaca. Maka suruhlah dia untuk membaca didalam kelas. Guna untuk membangkitkan semangat dan percaya dirinya kembali didepan teman- temannya karena jika tidak demikian maka siswa akan terus – menerus tejebak dalam rasa takut sehingga ia akan lebih tertinggal dari teman- temannya yang lain.
Sedangkan tugas seorang ibu/ ayah dan keluarga bukanlah memarahinya, karna itu akan membuat ia lebih tersuduti. Sifat, daya tangkap, dan daya pikir d dalam keluarga berbeda beda. IQ semua anak didalam keluarga juga berbeda- beda. Maka ayah / ibu haruslah membantu anak dalam meningkatkan kemauannya untuk belajar.
Misalnya, memberikan motivasi dan memberikan hadiah kepada sianak jika ia berhasil membaca dengan lancar. Dengan demikian, secara tidak lansung batin seorang anak itu tertantang untuk lebih aktif dan ingin tahu. Orang tua juga berperan penting dalam mengembangkan pengetahuan si anak. Maka guru dan orang tua bekerja sama dalam membimbing dan mengembangkan pengetahuan anak.
2.      Masalah : kebersihan tempat proses belajar dan mengajar.
Solusi : lingkungan sangat berpengaruh dalam pengembangan belajar siswa. Salah satunya kebersihan tempat belajar siswa. Jika tempatnya kotor maka akan menimbulkan banyak masalah, seperti bau yang menyengat, adanya nyamuk sehingga menimbulkan penyaklit. Maka lingkungan yang bersih akan membantu siswa untuk semangat belajar dan lebih aktif.
3.      Masalah : anak yang ngantuk dalam belajar
Penyebab : udara, waktu belajar, materi yang monoton, dll
Solusi : sangat susah menghilangkan sifat ngantuk dalam proses pembelajaran. Apalagi jika udara panas, sekolah diwaktu siang hari yang sepantasnya digunakan untuk waktu istirahat, bahkan ditambah lagi guru yang menyampaikan materi sangat serius dan monoton. Maka haruslah proses belajar dan mengajar di laksanakan di pagi hari. Agar lebih efektif dan efisien. Lagian waktu pagi hari otak manusia masih fresh dan masih sanagta siap untuk menangakap pembelajaran. Tetapi, jika waktu sekolah tidak dapat di pindahkan maka ruanganlah yang harus distabilkan yaitu tidak panas dan tidak membuat siswa  gerah. Sedangakan guru tidak diwajibkan begitu monoton dalam mengajar tetapi guru harus mampu dalam membuat teknik pembelajaran dengan menggunakan game’s. agar siswa tidak bosan tetapi harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
4.      Masalah : anak yang malas belajar
Penyebab :     * tidak lengkapnya sarana dan prasarana yang dimiliki sianak
           *ekonomi keluarga yang tidak mendukung
           * keadaan keluarga yang tidak harmonis
Solusi : banyak hal yang menyebabkan anak malas belajar. Salah satunya jika sarana dan prasarana anak tidak terpenuhi. Jika ada seorang siswa yang tidak memiliki alat pembelajaran sedangkan siswa yang lain punya. Maka anak itu akan mudah untuk malas karena siswa itu tidak dapat memperhatikan apa yang diajari oleh seorang guru. Sehingga ia akan memilih untuk bermain, tidur dikelas, bahkan keluar masuk kelas pada proses belajar berlangsung, dari pada mendengarkan seorang guru.
Maka guru harus membuat proses belajar dengan cara diskusi sehingga memerlukan adnya kelompok. Dengan demikian siswa akan lebih aktif dalam proses belajar yang seperti ini.
Sedangkan jika keadaan keluarga yang tidak harmonis maka itu lebih ditekan kan pada guru BK yang harus melakukan penyelidikan langsung kepada siswanya. Dan tak lepas pula kepada semua guru untuk memberi motivasi dan perhatian khusu kepada siswa yang mengalami masalah ini.

1 komentar:

  1. kk boleh tau postingan di atas referensinya diambil dari buku mana?

    BalasHapus