A.
Pengertian faktor eksternal belajar
Faktor
Eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu. Sehingga bila
kita hubungkan dengan pengaruh belajar siswa, faktor ekternal ialah faktor yang
datang/bersumber dari luar diri siswa yang mempengaruhi proses belajar seorang
siswa.
Proses
belajar didorong oleh motivasi intrinsic siswa. Disamping itu proses belajar
juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat,bila didorong oleh lingkungan
siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar dapt meningkat bila program
pembelajaran disusun dengan baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa
pendidikan guru disekolah merupakan faktor eksternal belajar.
B.
Faktor eksternal yang berpengaruh pada
aktivitas belajar
Faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga
faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
1.
Faktor keluarga
Lingkungankeluarga ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.
Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Faktor eksternal pertama yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa
adalah faktor keluarga. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa :
a. Cara orang
tua mendidik :Cara
orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Keluarga
adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Pendidikan keluarga adalah
pendidikan dalam ukuran kecil tetapi bersifat menentukan pendidikan bangsa,
negara dan dunia. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat
menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya.
b. Relasi
antar anggota keluarga :Relasi
antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya.
Relasi ini erat kaitannya dengan cara orang tua mendidik. Baik atau tidaknya
relasi antar anggota dapat dilihat dari cara orang tua mendidik.
c. Suasana
rumah :Suasana rumah adalah situasi atau
kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan
belajar. Rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok akan menyebabkan
anak menjadi bosan dirumah, suka keluar rumah, akibatnya belajarnya menjadi
kacau. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang
tenang dan tentram. Di dalam rumah yang tentram anak akan dapat belajar dengan
baik
d. Keadaan
ekonomi keluarga
:Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang
sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokok seperti makan dan pakaian
juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, buku, pensil dan
lain-lainnya. Fasilitas belajar ini hanya dapat dipenuhi jika keluarga memiliki
cukup uang.
e. Pengertian
orang tua :Anak
yang belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar
hendaknya tidak diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Terkadang anak juga
mengalami lemah semangat sehingga orang tua wajib memberi pengertian dan
dorongan.
f. Latar
belakang kebudayaan
:Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak
dalam belajar. Oleh karena itu perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
pada anak agar anak semangat dalam belajar.
2.
Faktor
sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajarmeliputi :
a. Guru sebagai Pembina siswa belajar
Guru
adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai
dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangssanya.
Sebagai pendidik ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya
berkenaan dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut merupakan
wujud emansipasi diri siswa.Guru yang mengajar siswa addalah seorang pribadi
yang tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi tertentu. Sebagai
seorang pribadi ia juga mengembangkan diri menjadi pribadi utuh.
Metode mengajar adalah cara yang harus
dilalui di dalam mengajar. Dalam megajar, cara-cara mengajar dan serta cara
belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefisien serta seefektif mungkin.
Guru harus berani mencoba metode-metode
baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajardan menungkatkan
motivasi belajar siswa.
b. Prasarana
dan sarana pembelajaran.
Prasarana pembelajaran meliputi gedung
sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan
peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan,
alat dan fasilitas laboraturium sekolah,dan berbagai media pengajaran yang
lain.lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran
yang baik. Peranan guru dalam memanfaatkan prasarana dan sarana pembelajaran
yaitu :
·
Memelihara,mengatur, prasarana untuk
menciptakan suasana belajar yang menggembirakan
·
Memelihara dan mengatur sasaran
pemnbelajaran yang berorientasi pada keberhasilan siswa belajar
·
Mengorganisasikan beljar siswa sesuai
dengan prasarana dan sarana secara tepat guna
Adapun
peranan siswa dalam memanfaatkan prasarana dan sarana, yaitu:
·
Ikut serta memelihara dan mengatur
prasarana dan sarana secara baik
·
Ikut serta dan berperan aktif dalam
pemanfaatan prasarana dan sarana secara tepat guna, dan
·
Menghormati sekolah sekolah sebagai
pusat pembelajaran dalam rangka pencerdasan kehidupan generasi muda bangsa.
Alat pelajaran erat hubungannya
dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.
Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan
pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima dan menguasai
pelajaran maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
Keadan
gedung, dengan jumlah siswa yang banyak
serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung yang
memadai dalam setiap kelas. Dengan kondisi gedung yang baik akan membuat siswa
belajar dengan enak dan nyaman.
c. Kebijakan
penilaian
Proses belajar mencapai puncaknya pada
hasil belajar siswa atau untuk kerjaq siswa. Dan terjadilah penilaian. Dengan
penilaian yang dimaksud adalah penentuan sampai sesuatu dipandang
berharga,bermutu, atau bernilai datng dari orang lain. Dalam penilaian hasil
belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru menyusun
desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. Dari
segi proses belajar, keputusan tentang hassil belajarberpengaruh pada tindak
siswa dan tindak guru. Jika digolonkan lulus, maka dapat dikatakan proses
belajar siswa dan tindak mengajar guru “berhenti” sementara. Jika digolongkan
tidak lulus terjadilah proses belajar ulang bagi siswa, dan mengajar ulang bagi
guru. Keputusan hasil belajar merupakan puncak harapan siswa.Secara kejiwaan,
siswa terpengaruh atau tercekam tentang hasil belajarnya.Oleh karena itu,
sekolah dan guru diminta berlaku arif dan bijak dalam menyampaikan keputusan
hasil belajar siswa.
d. Lingkungan
social siswa disekolah
Organisasi yang ada disekolah adalah
salah satu lingkungan sekolah. Sehingga tiap siswa dalam keadaan sosial
memiliki kedudukan,perranan, dan tanggung jawab sisal tertentu. Dalam kehidupan
tersebut terjadi pergaulan,seperti hubungan akrab, kerja sama, kerja
berkoperasi, berkompetisi, berkonkurensi, bersaing, konflik, atau perkelahian.
Adapun pengaruh lingkungan sosial yaitu;
·
Pengaruh kejiwaan yang bersifat menerima
atau menolak siswa, yang akan berakibat memperkuat atau memperlemah konsentrasi
belajar,
·
Lingkungan social mewujud dalam suasana
akrab, gembira, rukun dan damai, sebaliknya mewujud dalam suasana perselisihan
berpengaruh pada semangat dan proses belajar. Suasana kejiawaan dalam
lingkungan social siswa dapat mengahambat prosees belajar:
·
Lingkungan social siswa disekolah atau
juga dikelas dapat berpengaruh pada semangat belajar kelas. Sikap positif dan
negative terhadap guru akan berpengaruh pada kewibawaan guru. Akibatnya, bila
guru menegakkan kewibawaan maka ia akan dapat mengelola proses belajar dengan
baik. Sebaliknya, bila guru tak berwibawa maka ia akan mengalami kesulitan
dalam mengelola proses belajar.
e. Kurikulum
sekolah
Kurikulum
yang diberlakuakan sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh
pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh yayasan pendidikan.
Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan,isi pendidikan, kegiatan
belajar mengajar, dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun
desain intruksional untuk membelajarkan siswa.hal itu berarti bahwa program
pembeljaran di sekolah sesuai dengan sistem pendidikan nasional.Kurikulum
adalah sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.Kegiatan itu sebagian
besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran tersebut.Jelaslah bahwa bahan pelajaran itu
mempengaruhi belajar siswa.
Perubahan
kurikulum sekolah menimbulkan masalah. Adapun masalahnya yaitu :
·
Tujuan
yang akan dicapai mungkin beubah. Bila tujuan beubah, berarti poko bahasan,
kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi akan berubah. Sekurang-kurangnya
kegiatan belajar mengajar dan evaluasi akan beubah.sekurang-kurangnya kegiatan
belajar-mengajar perlu diubah.
·
Isi
pendidikan berubah akibatnya : buku-buku pelajaran, buku bacaan dan sumber yang
lain akan beubah. Hal ini akan menimbulkan perubahan anggaran pendidikan
disemua tingkat
·
Kegiatan
belajar mengajar berubah: akibatnya guru harus mempelajari
strategi,metode,teknik, dan pendekatan mengajar yang baru.bila pendekatan
berubah, maka kebiasaan belajar siswa juga akan mengalami perubahan.
·
Evaluasi
berubah: akibatnya guru akan mempelajari metode dan teknik evaluasi belajar
yang baru. Bila evaluasi beubah, maka siswa akan mempelajari mempelajari
cara-cara belajar yang sesuai dengan ukuran lulusan yang baru.
·
Perubahan
kurikulum sekolah tidak hanya menimbulkan masalah bagi guru dan siswa, tetapi
juga petugas pendidikan dan orang tua siswa.
f. Relasi
guru dengan siswa
Guru
yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak akan melihat bahwa di
dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak
terbina bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak.Oleh karena itu perlu
diciptakan suasana yang menunjang timbulnya relasi yang baik antar siswa, agar
dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa.
g. Disiplin
sekolah
Kedisiplinan
sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam
belajar.Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar,
kedisiplinan pegawai serta kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh
staf beserta siswa-siswanya.Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan
bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula.Selain itu juga
memberikan pengaruh positif terhadap belajarnya.
h. Waktu sekolah
Waktu
sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Waktu
sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Waktu belajar pagi hari adalah waktu
yang baik karena pikiran masih segar dan jasmani dalam kondisi baik. Sedangkan
waktu sore hari kurang baik karena sore hari adalah waktu dimana siswa
beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah.akibatnya siswa menerima pelajaran
sambil mengantuk. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberikan
pengaruh positif terhadap belajar siswa.
i.
Standar pelajaran di atas ukuran
Perkembangan
psikis dan kepribadian siswa berbeda-beda sehingga membuat penguasaan siswa
terhadap materi juga berbeda pula. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus
sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.Yang penting tujuan yang telah
dirumuskan dapat dicapai.
j.
Metode belajar :Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Oleh
karena itu guru perlu memberikan bimbingan dan pembinaan agar siswa dapat
mengatur waktu dengan baik dan memilih cara belajar yang tepat. Dengan demikian
siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
k. Tugas
rumah :Waktu belajar bagi siswa selain
disekolah juga di rumah. Tetapi guru hendaknya tidak memberikan tugas rumah
terlalu banyak karena ada kegiatan lain selain belajar yang juga harus
dikerjakan anak-anak
l.
3. Faktor
masyarakat
Masyarakat merupakan faktor
eksternal yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa.Pengaruh itu terjadi
karena siswa berada dalam masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswayaitu :
a.
Kegiatan siswa dalam masyarakat.
Kegiatan siswa dalam masyarakat
dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa
mengambil bagian terlalu banyak akan mengganggu belajarnya. Oleh karena itu
kegiatan siswa dalam masyarakat perlu dibatasi agar tidak mengganggu belajarnya.
b.
Media Masa.
Yang termasuk media masa antara lain
bioskop, radio, TV dan surat kabar. Mass media bisa memberikan pengaruh yang
baik terhadap siswa dan belajarnya .Tetapi mass media juga bisa memberikan
pengaruh yang buruk terhadap siswa.Oleh sebab itu siswa perlu mendapat
bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari orang tua dan pendidik baik di
dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
c.
Teman bergaul.
Pengaruh dari teman bergaul siswa
lebih cepat masuk kedalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang
baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa. Begitu juga sebaliknya, teman
bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat jelek pula.Agar siswa dapat
belajar dengan baik maka perlu diusahakan agar mereka memiliki teman bergaul yang
baik.Selain itu juga diperlukan pembinaan dan pengawasan dari orang tua dan
pendidik.
d.
Bentuk kehidupan masyarakat.
Lingkungan di sekitar siswa juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang
yang tidak terpelajar, penjudi dan orang-orang yang memiliki kebiasaan tidak
baik akan berpengaruh buruk terhadap siswa yang ada disitu. Sebaliknya jika
lingkungan anak adalah orang-orang terpelajar yang baik maka hal tersebut akan
mendorong siswa untuk berbuat baik. Dengan demikian perlu diusahakan lingkungan
yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa sehingga
siswa dapat belajar dengan sebaik-baiknya.